Flash Boat – Sonya Depari seorang siswi SMA Methodist Medan yang menolak untuk ditilang serta mengaku sebagai anak dari Debuti Penindakan BNN Arman Depari, kini bisa bernafas lega. Karena Polresta Medan telah menghentikan kasusnya.
Kini Kapolres Medan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto telah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memperpanjang tentang kasus Sonya Depari, karena berenpati kepada keluarga besarnya. Karena Ayahanda Makmur Senbiring Depari telah meninggal dunia tadi pagi karena akibat stroke. Kami ikut berbelasungkawa.
Mardiaz juga mengatakan bahwa, awalnya Polresta Medan akan memanggil orangtua Sonya serta pihak sekolah untuk membicarakan kasus tersebut. Serta untuk mengetahui langkah-langkah selanjutnya. Akan tetapi orangtuanya meninggal dunia sehingga diurungkan niat tersebut. Kasus tersebut mengatakan bahwa, pencatutan nama yang terjadi seperti itu sebenarnya tidak menjadi masalah bagi polisi. Karena publik yang akan menilai sendiri, dengan harapan tidak terjadi lagi.
Sonya depari ditilang kepolisian karena telah dianggap tidak mematuhi peraturan rambu lalu lintas. Sonya dengan tidak sengaja telah memasukkan penumpang ke dalam mobil sedan yang ia tumpangi dengan melebihi kapasitas yang tidak seharusnya. Ketika ditilang, Sonya Depari yang telah mengaku anak Irjen Arman Depari telah mengancam sang polwan jika berani menilangnya. Arman Depari sendiri adalah mantan kapolda riau yang kini bertugas sebagai Deputi Bidang Pemberantasan BNN.
